TUGAS
ETIKA
PROFESI
Disusun
Oleh:
Nama : Fitri Asmara Iasya
NPM : 32410827
Kelas :
4ID01
Dosen :
Anita, ST
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014
TUGAS
ETIKA PROFESI
Studi Kasus
1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik
industri ?
2. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut
kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional
dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?
Penyelesaian
1. Kepakaran dari seorang sarjana teknik industri:
a.
Seorang profesional Teknik Industri sering
dijumpai berada dan “sukses” bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional
sampai ke lini manajerial.
b.
Seorang
professional Teknik Industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam
berbagai hal mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerja
sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan kinerja
industri.
c.
Seorang
professional Teknik Industri akan bisa menunjukkan cara bekerja yang lebih
baik, lebih cerdik, lebih produktif, dan lebih berkualitas.
d.
Seorang
professional Teknik Industri bisa diharapkan sebagai “problem solver” untuk
membuat sistem produksi bisa dioperasikan dan dikendalikan secara lebih
efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE).
e.
Profesi Teknik
Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat
pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan
tata- letak mesin, tata-cara
kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja.
f.
Profesi Teknik
Industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan perencanaan strategis dan
pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak.
g.
Peran profesi Teknik
Industri modern belakangan ini banyak diperlukan untuk melakukan pengukuran
produktivitas dan kinerja makro organisasi-perusahaan guna menilai sehat
tidak-nya kondisi industri tersebut
h.
Persoalan yang
dihadapi oleh profesi Teknik Industri tidak lagi dibatasi dalam skala kecil
(mikro) melainkan berkembang ke skala besar (makro).
2.
Karakter-karakter
tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari:
a. Berbicara
Tidak Sopan Terhadap Orang Yang Lebih Tua
Anak muda termasuk
di kampus di Jakarta masih menggunakan kata lu. Saya tidak tahu kapan mulainya, terasa
bahwa kata anda sudah tidak memadai dalam etika percakapan. Terhadap orang yang
lebih muda atau bawahan, kata anda terasa sangat tepat untuk digunakan. Juga
untuk orang yang setara. Tetapi terhadap orang yang lebih tua atau terhadap
atasan, terasa kurang tepat. Terhadap
atasan, orang yang lebih tua atau yang perlu dihormati, banyak yang menggunakan
kata bapak atau ibu sebagai kata pengganti orang kedua.
b. Etika
Dalam Menggunakan Handphone
Ø Volume suara pengguna ketika
melakukan pembicaraan menggunakan handphone. Jadi pengguna harus menggunakan
volume suara yang normal ketika melakukan pembicaraan menggunakan handphone
agar tidak menarik perhatian dan tidak mengganggu orang-orang yang berada
disekitar anda.
Ø Tema pembicaraan. Ketika pengguna
berada ditempat umum, diusahakan untuk tidak melakukan pembicaraan yang
bersifat pribadi karena jika dilakukan didekat orang lain, akan membuat orang
lain mau tidak mau mendengarkan pembicaraan pribadi pengguna. Jika pembicaraan
tersebut harus dilakukan, maka lakukanlah pembicaraan tersebut ketika keluar
dari tempat tersebut.
Ø Waktu ketika menerima panggilan dari
handphone. Jika pengguna handphone sedang melakukan perbincangan langsung
dengan orang lain, disarankan agar tidak menerima panggilan telepon ketika
ditengah perbincangan karena hal tersebut kurang menunjukkan etika dan respek
terhadap lawan bicara yang sedang berhadapan langsung kecuali panggilan
tersebut sangat penting, jadi pengguna mau tidak mau harus memotong perbincangan
tersebut.
Ø Ketika menerima telepon, pengguna
diwajibkan untuk focus kepada lawan bicaranya agar pembicaraan tersebut
tidak berujung kearah kesalahpahaman.
Ø Ketika melakukan wawancara,
pertemuan, presentasi, dan ketika melakukan penerbangan, diwajibkan bagi
pengguna untuk mematikan handphone tersebut agar kegiatan tersebut tidak
terganggu atau handphone tersebut tidak mengalami kerusakan ketika dalam
penerbangan.
Ø Pilihan antara menggunakan sms atau
telepon. Hal tersebut harus didasari dari kebutuhan pengguna, jika pengguna
membutuhkan respon langsung sebaiknya melakukan telepon langsung. Tetapi jika
pengguna merasa respon tersebut tidak dibutuhkan secepatnya sebaiknya pengguna
menggunakan sms agar kegiatan yang sedang dilakukan dari kedua pihak tidak
terganggu.
c. Meludah
Di Depan Orang Lain
Yang sering kita ketahui setiap
manusia ingin dihargai, jadi ketika orang lain meludah didepan kita maka kita
akan merasa tidak dihormati karena ludah merupan suatu cairan yang menurut
orang yang tidak meludah adalah menjijikkan, jadi wajar jika orang tersebut
marah dan merasa tersinggung. Mungkin untuk sebagian orang meludah didepan kita
adalah hal yang wajar tetapi kebanyakan dari kita menganggap perbuatan seperti
itu tidak beretika.
d. Kentut
Di Depan Umum
Kalau kentut itu tidak berbunyi dan
tidak berbau tidak ada masalah dan tidak perlu dipersoalkan. Tapi kalau
berbunyi apalagi menimbulkan bau yang tidak sedap bagiorang lain, lain lagi
masalahnya. Jika merasa kentut dan dipaksa tidak dikentutkan, maka perut
menjadi sakit. Untuk itu kalau memang merasa kentut, kentutlah, tetapi ditempat
sepi dan jauh orang. Jangan mengentut didekat orang banyak, apalagi pada saat
orang makan dan minum.
e. Menguap Di Depan Orang Banyak
Menguap didepan orang banyak bukan
saja tidak sopan, tetapi juga menunjukkan sifat pemalas. Bila terpaksa
sekalikuap tidak bisa dicegah, tutuplah dengan telapak tangan anda , atau
menunduk sebantar agar jangan tampak,jika perbuatan tampak juga orang-orang
disekitarkita, mintalah maaf dengan alasan, misalnya semalam tidak tidur dan
sebagainya. Demikian pula halnya dengan batuk dan bersin.palingkanlah muka
ketempat lain Bila kita batuk dan bersin, dan tutuplah mulut dengan sapu
tangan.
3. Aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja:
a. Bahasa Tubuh Yang Tidak Sopan Dalam Bekerja
Bahasa
tubuh juga menjadi perhatian orang disekeliling di tempat kerja. Hindari sikap
kurang baik seperti garuk-garuk kepala, menguap, bersandar, bermain game,
memainkan handphone, dan tertawa keras-keras. Bisa-bisa
karyawan yang seperti ini di nilai tidak sopan, tidak serius dalam melakukan pekerjaan
atau tidak siap bekerja atau dianggap tidak memiliki etika professional.
b.
Tidak Disiplin Dalam Bekerja
Dalam suatu
perusahaan datang terlambat dan tidak disiplin, secara tidak langsung sebagai
seorang yang mempunyai jabatan dan mempunyai karyawan. Jika seorang manager di
dalam suatu perusahaan tidak menghargai waktu dengan baik, bagaimana karyawan
bisa memaksimalkan pekerjaan mereka dan bisa datang ke kantor dengan tepat
waktu, karena karyawan tersebut pasti akan berfikir seorang manager yang
menjadi panutan dan sebagai contoh datang selalu terlambat, seorang karyawan
pasti kurang termotifasi untuk datang ke kantor lebih awal, karena faktor sang
manager selalu datang terlambat. Maka hal tersebut dianggap
tidak memiliki etika professional.
c.
Tidak Komitmen Terhadap Tugas Dan
Kewajiban Dalam Bekerja
Banyak orang mengelak
bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya,
daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “ini tanggung
jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya
ke pundak orang lain. Tapi sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari
sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan
diri dengan kata-kata, “itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang
dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan
jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan
gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya. Maka dari itu hal
tersebut dianggap tidak memiliki etika professional.
d.
Tidak Konsisten Dalam Bekerja
Ada kalanya dalam
melaksanakan tugas bersifat kurang jujur, kurang ikhlas dalam melaksanakan
tugas, sering menyalahgunakan
wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukan, dan etika profesi yang seharusnya dapat dianggap tidak memiliki
etika professional.
e.
Tidak Menghargai dan Menghormati Sesama
Rekan Kerja
Sebagai seorang
pegawai, sering sekali kita berhubungan dengan banyak orang, baik itu rekan
kerja, atasan, ataupun dengan orang yang jabatannya dibawah kita. Namun sering
timbul masalah-masalah yang sukar diketahui seperti kurang mampu bekerja sama
dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi
serta kurang menghargai dan menerima pendapat orang
lain, kurang bersedia menerima keputusan yang diambil
secara sah yang telah menjadi keputusan bersama dan
etika profesi yang seharusnya dapat dianggap tidak memiliki etika professional.