Senin, 30 Juni 2014

TUGAS ETIKA PROFESI

TUGAS
ETIKA PROFESI
GD2
Disusun Oleh:

Nama                   : Fitri Asmara Iasya
NPM                    : 32410827
Kelas                    : 4ID01
Dosen                   : Anita, ST





JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014



          TUGAS ETIKA PROFESI


Studi Kasus
1.    Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri ?
2.    Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
3.    Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?

Penyelesaian
1.    Kepakaran dari seorang sarjana teknik industri:
a.     Seorang profesional Teknik Industri sering dijumpai berada dan “sukses” bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional sampai ke lini manajerial.
b.    Seorang professional Teknik Industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan kinerja industri.
c.    Seorang professional Teknik Industri akan bisa menunjukkan cara bekerja yang lebih baik, lebih cerdik, lebih produktif, dan lebih berkualitas.
d.   Seorang professional Teknik Industri bisa diharapkan sebagai “problem solver” untuk membuat sistem produksi bisa dioperasikan dan dikendalikan secara lebih efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE).
e.    Profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan di tingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan tata- letak mesin, tata-cara kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja.
f.     Profesi Teknik Industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak.
g.    Peran profesi Teknik Industri modern belakangan ini banyak diperlukan untuk melakukan pengukuran produktivitas dan kinerja makro organisasi-perusahaan guna menilai sehat tidak-nya kondisi industri tersebut
h.    Persoalan yang dihadapi oleh profesi Teknik Industri tidak lagi dibatasi dalam skala kecil (mikro) melainkan berkembang ke skala besar (makro).

2.    Karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari:
a.    Berbicara Tidak Sopan Terhadap Orang Yang Lebih Tua
Anak muda termasuk di kampus di Jakarta masih menggunakan kata lu. Saya tidak tahu kapan mulainya, terasa bahwa kata anda sudah tidak memadai dalam etika percakapan. Terhadap orang yang lebih muda atau bawahan, kata anda terasa sangat tepat untuk digunakan. Juga untuk orang yang setara. Tetapi terhadap orang yang lebih tua atau terhadap atasan, terasa kurang tepat. Terhadap atasan, orang yang lebih tua atau yang perlu dihormati, banyak yang menggunakan kata bapak atau ibu sebagai kata pengganti orang kedua. 
b.    Etika Dalam Menggunakan Handphone
Ø Volume suara pengguna ketika melakukan pembicaraan menggunakan handphone. Jadi pengguna harus menggunakan volume suara yang normal ketika melakukan pembicaraan menggunakan handphone agar tidak menarik perhatian dan tidak mengganggu orang-orang yang berada disekitar anda.
Ø Tema pembicaraan. Ketika pengguna berada ditempat umum, diusahakan untuk tidak melakukan pembicaraan yang bersifat pribadi karena jika dilakukan didekat orang lain, akan membuat orang lain mau tidak mau mendengarkan pembicaraan pribadi pengguna. Jika pembicaraan tersebut harus dilakukan, maka lakukanlah pembicaraan tersebut ketika keluar dari tempat tersebut.
Ø Waktu ketika menerima panggilan dari handphone. Jika pengguna handphone sedang melakukan perbincangan langsung dengan orang lain, disarankan agar tidak menerima panggilan telepon ketika ditengah perbincangan karena hal tersebut kurang menunjukkan etika dan respek terhadap lawan bicara yang sedang berhadapan langsung kecuali panggilan tersebut sangat penting, jadi pengguna mau tidak mau harus memotong perbincangan tersebut.
Ø Ketika menerima telepon, pengguna diwajibkan untuk focus kepada lawan bicaranya agar pembicaraan tersebut tidak berujung kearah kesalahpahaman.
Ø Ketika melakukan wawancara, pertemuan, presentasi, dan ketika melakukan penerbangan, diwajibkan bagi pengguna untuk mematikan handphone tersebut agar kegiatan tersebut tidak terganggu atau handphone tersebut tidak mengalami kerusakan ketika dalam penerbangan.
Ø Pilihan antara menggunakan sms atau telepon. Hal tersebut harus didasari dari kebutuhan pengguna, jika pengguna membutuhkan respon langsung sebaiknya melakukan telepon langsung. Tetapi jika pengguna merasa respon tersebut tidak dibutuhkan secepatnya sebaiknya pengguna menggunakan sms agar kegiatan yang sedang dilakukan dari kedua pihak tidak terganggu. 
c.       Meludah Di Depan Orang Lain
Yang sering kita ketahui setiap manusia ingin dihargai, jadi ketika orang lain meludah didepan kita maka kita akan merasa tidak dihormati karena ludah merupan suatu cairan yang menurut orang yang tidak meludah adalah menjijikkan, jadi wajar jika orang tersebut marah dan merasa tersinggung. Mungkin untuk sebagian orang meludah didepan kita adalah hal yang wajar tetapi kebanyakan dari kita menganggap perbuatan seperti itu tidak beretika.
d.      Kentut Di Depan Umum
Kalau kentut itu tidak berbunyi dan tidak berbau tidak ada masalah dan tidak perlu dipersoalkan. Tapi kalau berbunyi apalagi menimbulkan bau yang tidak sedap bagiorang lain, lain lagi masalahnya. Jika merasa kentut dan dipaksa tidak dikentutkan, maka perut menjadi sakit. Untuk itu kalau memang merasa kentut, kentutlah, tetapi ditempat sepi dan jauh orang. Jangan mengentut didekat orang banyak, apalagi pada saat orang makan dan minum.
e.       Menguap Di Depan Orang Banyak
Menguap didepan orang banyak bukan saja tidak sopan, tetapi juga menunjukkan sifat pemalas. Bila terpaksa sekalikuap tidak bisa dicegah, tutuplah dengan telapak tangan anda , atau menunduk sebantar agar jangan tampak,jika perbuatan tampak juga orang-orang disekitarkita, mintalah maaf dengan alasan, misalnya semalam tidak tidur dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan batuk dan bersin.palingkanlah muka ketempat lain Bila kita batuk dan bersin, dan tutuplah mulut dengan sapu tangan.

      3.      Aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja:
a.       Bahasa Tubuh Yang Tidak Sopan Dalam Bekerja
Bahasa tubuh juga menjadi perhatian orang disekeliling di tempat kerja. Hindari sikap kurang baik seperti garuk-garuk kepala, menguap, bersandar, bermain game, memainkan handphone, dan tertawa keras-keras. Bisa-bisa karyawan yang seperti ini di nilai tidak sopan, tidak serius dalam melakukan pekerjaan atau tidak siap bekerja atau dianggap tidak  memiliki etika professional.
b.      Tidak Disiplin Dalam Bekerja
Dalam suatu perusahaan datang terlambat dan tidak disiplin, secara tidak langsung sebagai seorang yang mempunyai jabatan dan mempunyai karyawan. Jika seorang manager di dalam suatu perusahaan tidak menghargai waktu dengan baik, bagaimana karyawan bisa memaksimalkan pekerjaan mereka dan bisa datang ke kantor dengan tepat waktu, karena karyawan tersebut pasti akan berfikir seorang manager yang menjadi panutan dan sebagai contoh datang selalu terlambat, seorang karyawan pasti kurang termotifasi untuk datang ke kantor lebih awal, karena faktor sang manager selalu datang terlambat. Maka hal tersebut dianggap tidak  memiliki etika professional.
c.       Tidak Komitmen Terhadap Tugas Dan Kewajiban Dalam Bekerja
Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain. Tapi sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya. Maka dari itu hal tersebut dianggap tidak memiliki etika professional.
d.      Tidak Konsisten Dalam Bekerja
Ada kalanya dalam melaksanakan tugas bersifat kurang jujur, kurang ikhlas dalam melaksanakan tugas, sering  menyalahgunakan wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukan, dan etika profesi yang seharusnya dapat dianggap tidak memiliki etika professional.
e.       Tidak Menghargai dan Menghormati Sesama Rekan Kerja
Sebagai seorang pegawai, sering sekali kita berhubungan dengan banyak orang, baik itu rekan kerja, atasan, ataupun dengan orang yang jabatannya dibawah kita. Namun sering timbul masalah-masalah yang sukar diketahui seperti kurang mampu bekerja sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta  kurang   menghargai dan menerima pendapat orang lain,  kurang  bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama dan etika profesi yang seharusnya dapat dianggap tidak memiliki etika professional.